Forum IBC-Indonesia.org
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
May 2024
MonTueWedThuFriSatSun
  12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Calendar Calendar

My Dockuent For All
IBC-INDONESIA.org Group Milis
Google Groups
Subscribe to IBC-INDONESIA.org
Email:
Visit this group
Pencarian
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

Latest topics
» Pembelajaran Safety Riding Penting Untuk Anak
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Icon_minipostedThu 07 Jan 2010, 16:18 by tata

» Deklarasi Keselamatan Jalan
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Icon_minipostedThu 07 Jan 2010, 16:16 by tata

» Bincang Safety Riding di Bibir Pantai Anyer
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Icon_minipostedThu 07 Jan 2010, 16:12 by tata

» OOT Asuransi Mudik
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Icon_minipostedMon 31 Aug 2009, 04:15 by bm_brian23

» Bikers Diimbau Tetap Nyalakan Lampu Motor
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Icon_minipostedFri 26 Jun 2009, 11:06 by tata

» Indonesian community Magazine
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Icon_minipostedThu 16 Apr 2009, 18:06 by IC-MAGAZINE

» Akhirnya, Polisi Razia Konvoy Kampanye
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Icon_minipostedTue 24 Mar 2009, 21:01 by alamsuro

» polisi sita 83 motor kampanye
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Icon_minipostedTue 24 Mar 2009, 13:35 by edorusia

» Aksi Bersih Tangkuban Perahu
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Icon_minipostedWed 18 Mar 2009, 20:24 by alamsuro

User Yang Sedang Online
Total 1 user online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 1 Tamu

Tidak ada

[ View the whole list ]


User online terbanyak adalah 26 pada Mon 03 Aug 2009, 12:46
Top posters
edorusia (586)
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_lcapPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Voting_barPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_rcap 
R10 (576)
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_lcapPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Voting_barPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_rcap 
bani (558)
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_lcapPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Voting_barPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_rcap 
tata (267)
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_lcapPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Voting_barPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_rcap 
jibriel (159)
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_lcapPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Voting_barPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_rcap 
alamsuro (154)
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_lcapPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Voting_barPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_rcap 
N451ER (97)
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_lcapPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Voting_barPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_rcap 
indrasi (43)
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_lcapPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Voting_barPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_rcap 
acoy (8)
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_lcapPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Voting_barPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_rcap 
IBC-008 (7)
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_lcapPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Voting_barPerjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_rcap 

Poll

Kabarnya aturan pemprov dki jakarta soal jam masuk sekolah berhasil mengurangi kemacetan lalulintas di jalan raya dki jakarta. segera menyusul pengaturan jam masuk kantor. Anda SETUJU?

Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_lcap20%Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_rcap 20% [ 1 ]
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_lcap80%Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_rcap 80% [ 4 ]
Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_lcap0%Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Vote_rcap 0% [ 0 ]

Total Suara : 5

Keywords


Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis):

4 posters

Go down

Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Empty Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis):

Post by edorusia Tue 27 Jan 2009, 01:14

Kawah dan Tanjakan 8 Kilometer





SUARA dering telepon di kamar hotel membangunkan kami. Suara di ujung telepon menyebutkan jadwal sarapan dan jadwal keluar hotel. Minggu (25/1), pagi itu sekitar pukul 08.00 WIB, badan terasa lebih ringan. Segar rasanya walau tidur sekitar 5 jam. Maklum, sehari sebelumnya hanya tidur 2 jam. Setelah cuci muka dan menyantap pisang goreng sisa semalam, saya dan Jun meluncur menuju restoran Koi, Grand Seriti. Kami memasuki ruangan restoran yang tergolong luas itu tepat pukul 08.30 WIB dan nantinya keluar pada pukul 09.50 WIB. Menu sarapan di restoran bervariasi, mulai dari menu Indonesia, Eropa, hingga menu Asia. Saya memilih menikmati omelet (telur dadar dengan isi aneka sayuran dan daging), sosis, mie goreng, dan nasi goreng plus jus punch. Usai makan, sambil menghabiskan dua batang rokok, kami ngobrol dengan seorang teman dari Jakarta.

Matahari kian meninggi saat kami meninggalkan hotel. Sempat berpose sebelum meluncur. Seorang satpam menjadi korban kami untuk memotretkan dua bikers narsis dari Jakarta. Kami melenggang meninggalkan hotel pada 11.15 WIB. Dari Jl Hegarmanah kami melintasi Cihampelas, niatnya menuju Gedung Sate, gedung pusat pemerintahan kota Bandung. Gedung yang dibangun pada 27 Juli 1920 oleh penjajah Belanda itu menjadi ikon kota Bandung yang kini berpopulasi sekitar 2,3 juta jiwa.

Sepanjang Cihampelas yang terkenal dengan pusat jeans, lalin macet total. Kecepatan motor kami hanya 20/kpj. Harus cermat meliuk-liuk di sela beragam kendaraan pribadi yang didominasi pelat B. Puluhan bahkan ratusan kendaraan parkir di sisi jalan yang berjajar aneka toko, mulai factory outlet, resto, kerajinan hingga jeans. Terlihat juga kendaraan bus pariwisata pelat A (Banten) parkir sambil menurunkan wisatawan domestik (wisdom). maklum pekan ini libur panjang karena Senin (26/1) libur nasional Imlek, hari tahun baru Cina.

Perjalanan menuju Gedung Sate macet. Persis di atas jembatan Pasupati, Jun memberitahu bahwa Minggu pagi hingga pukul 12.00 WIB di sekitar gedung tersebut digelar pasar kaget. Praktis jalan di sekitarnya macet total. Jadilah niat kami batal ke sana dan balik kanan menuju Lembang.



Memasuki Jl Setiabudi menuju Lembang lalin macet. Lagi-lagi kendaraan wisdom memadati jalan yang menuju kawasan rekreasi Lembang. Kali ini mobil berpelat B juga mendominasi namun ada juga pelat A,E (Cirebon), KB (Kalimantan),bahkan BK (Sumatera). Cuaca cerah bahkan cenderung terik. Hingga jelang Jl Raya Lembang kemacetan masih terasa. Di kiri kanan jalan aneka spanduk kampanya calon legislatif (caleg) untuk DPRD dan DPR, ramai menghiasi trotoar demikian juga aneka bendera partai.

Lepas Rumah Sosis, pusat jajanan aneka sosis, jalan ramai lancar, motor kami bisa berpacu 40-60 kpj. Terlihat satu-dua delman melintas mengangkut penumpang dari dan menuju pasar. Angkutan tradisional itu harus bersaing dengan angkutan perkotaan yang bertenaga mesin.

Kami melepas penat di alun-alun diklat Lembang. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk membeli rokok, panganan kecil, dan air mineral. Pukul 12.45 WIB kami berangkat lagi menyusuri Lembang menuju gunung berapi, Tangkuban Perahu. Sekitar 16 menit, persisnya pukul

13.01 WIB, kami tiba di gerbang tempat rekreasi populer tersebut. Sempat berfoto-foto sebentar. Kami dikenai tarif tiket masuk Rp 33 ribu terdiri atas Rp 12.500 untuk masing-masing pengunjung dan Rp 4 ribu untuk tiap motor.

Di sela berfoto, kami melihat rombongn calon karyawan PT Perumka Bandung yang sedang digembleng latihan dasar militer oleh anggota TNI dari Pusdik Bandung. Menurut seorang instruktur, latihan di bawah rerimbunan hutan pinus di dekat gerbang itu ada 300 calon karyawan dari total 600 calon karyawan lapangan Perumka. Petugas di pintu gerbang mengatakan, jarak dari gerbang menuju kawah sekitar 5 km. Hampir 14 menit kami istirahat. Persis pukul 13.15 WIB, kami berangkat menuju kawah.

Jalan berkelok menanjak sepanjang 5 km. Sekitar 3 km berlubang dan berbatu, sesekali kami juga menemui kumbangan air berwarna coklat. Sempat kami berpapasan dengan beberapa wisatawan yang berjalan kaki dari arah kawah dan beberapa pengunjung yang berpose mengambil gambar di tengah jalan. Kecepatan hanya bisa dipacu 20/kpj. Kanan kiri jalan dipenuhi pohon pinus. Pucuknya meliuk-liuk ditiup angin di sela semerbak belerang yang meluncur dari atas kawah. Jelang 2 km ke kawah semerbak belerang kian menyengat di tengah sejuknya udara pegunungan.

Sementara itu, di pelataran parkir bus wisata yakni sekitar 1,2 km ke kawah, tampak terlihat belasan bus sedang parkir. Penumpang bus harus berjalan kaki menuju kawah. Jalan setelah lokasi parkir lebih mulus. Jalan tetap menanjak dan berkelok. Saat itu sudah mulai turun kabut. Terlihat antrean kendaraan pribadi mengekor skitar 1 km jelang parkiran kawah Upas, Ratu, dan Baru. Tampak petugas areal wisata sibuk mengatur kendaraan yang hendak naik maupun turun dari kawah.



Setelah mencari tempat parkir yang nyaman, tepat 13.45 WIB, kami tiba di parkiran menuju kawah Domas, di bawah kawah Ratu. Kabut yang turun sudah berubah jadi gerimis. Di sekitarnya marak pohon mangarasa. Tumbuhan yang mirip pohon bakau itu pucuknya yang berwarna merah muda bisa menjadi lalapan dan obat sakit perut. Ribuan pengunjung tampak terlihat. Mereka sibuk menikmati pemandangan dan ada juga yang membeli cindera mata seperti topi bulu dan kalung batu.

Tangkuban Perahu memang cukup populer. Hal itu terlihat dari banyaknya wisatawan mancanegara (wisman) yang asyik menikmati pemandangan nan indah di gunung yang terletak sekitar 30 sebelah utara kota Bandung. Gunung yang wujudnya merupai perahu terbalik itu berada di ketinggian 2.084 meter dari atas permukaan laut. Menurut hikayat, Tangkuban Perahu terbentuk karena kesaktian Sangkuriang. Pria yang mencintai Dayang Sumbi gagal memenuhi permintaan calon pasangan hidupnya itu yakni membuat perahu dalam satu malam. Belum rampung perahunya, kokok ayam dah berbunyi yang berarti sang fajar bakal hadir. Karena marah, perahu tadi ditendang dan akhirnya menjadi gunung. Pastinya, gunung berapi yang terakhir meletus pada 1910 itu, memiliki 9 kawah baik yang aktif maupun yang sudah tidak aktif. Kawah-kawah tersebut adalah Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman, dan Pangguyungan Badak. Kawah Ratu merupakan yang terbesar.

Menurut Esih alias ibu Meri, pemilik warung di depan kami memarkir motor, pengunjung Tangkuban Perahu amat ramai di hari libur. Kawasan yang dibuka untuk umum sejak pukul 6 pagi dan tutup jam 5 sore ini memang sudah terkenal.

Ia mengaku mampu memperoleh pendapatan sekitar Rp 50-100 ribu per hari. Sedangkan biaya operasi tergolong lumayan besar yakni uang sewa lahan sekitar Rp 2 juta per tahun dan pungutan kebersihan dan keamanan yang jumlahnya Rp 2 ribu dan Rp 10 per hari. Di warungnya, Esih menjual aneka minuman ringan dan bir, mie instan, telur, dan sendal jepit. Warung itu beroperasi mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB. Esih yang sudah berdagang sekitar 18 tahun di areal itu menyebutkan bahwa para pengunjung datang dari berbagai kota.

Niat untuk menyambangi kawah Domas, kawah paling eksotik karena masih aktif dan bisa memasak telur di atas kawah, terpaksa diurungkan karena turun hujan. Terlebih, waktu tempuh menuju kawah membutuhkan sekitar 30 menit dengan jalan yang cukup terjal. Akhirnya, kami memutuskan segera meninggalkan Tangkuban Perahu karena khawatir hujan kian deras sehingga perjalanan memikul risiko yang lebih tinggi. Tepat 15.00 WIB, ketika dingin kian menusuk, meninggalkan parkiran kawah Domas, menuju Jakarta.

Sekitar 25 menit dari Tangkuban Perahu, curah hujan kian deras. Kami memutuskan merapat ke warung di sisi jalan mengarah Subang.Sekitar 10 menit kami beristirahat sambil mampir ke toilet untuk buang air kecil.

Istirahat di warung pinggir jalan tanjakan Emen, tanjakan sepanjang 10 km dari arah Sariater, kami sempat menghirup segelah teh dan kopi hangat dengan ditemani sebatang rokok. Sementara itu, hujan kian deras. Di jalan, berlalu lalang motor dan kendaraan lain. Jalan licin, sesekali terlihat sepeda motor yang tersendat sehingga harus didorong. Sedangkan kebun teh di sisi kanan jalan tampak berkilau mendapat siraman segar air hujan.

Saat meninggalkan warung, hujan kian deras. Jadilah perjalanan diiringi curah hujan. Kondisi jalanan menurun dan cukup panjang, berliku. Jalan mulus, namun kecepatan hanya 20-40 kpj. Melihat jejeran nanas di warung pinggir jalan, hati kami tergoda. Setelah menawar, kami membeli 6 nanas seharga Rp 30 ribu.

Laju perjalanan kami tidak masuk ke kota Subang, melainkan belok kiri di pertigaan Wanayasa. Lalin di rute ini tidak seramai jalan utama. Bahkan cenderung sepi. Jalan mulus, berkelok, dengan pematang sawah di kanan kiri jalan. Dalam kondisi hujan kami masih mampu memacu motor di kecepatan 40-70 kpj.

Perjalanan kali ini cukup melelahkan. Guyuran hujan membuat perut kian keroncongan. Pukul 17.36 WIB, kami singgah di rumah makan Soto Sadang Asli, Purwakarta. Mengingat hujan sudah reda, kami istirahat melepas jas hujan kemudian makan soto ayam. Tepat pukul 19.01 WIB kami meluncur menuju Cikampek. Sempat tertipu rambu lalin karena posisi penempatan yang menurut kami tak lazim. Dari arah pertigaan Cikampek sebelum rel KA, kami melihat rambu lalin yang terbuat dari papan. Rambu tersebut tertulis arah Jakarta belok kiri, namun belokan ke kiri ada dua, mengingat rambu itu berada di tengah-tengah kedua belokan itu, kami memilih belokan yang kedua setelah menyeberang rel KA. Namun, ternyata itu keliru. Terpaksa balik kanan lagi.
Perjalanan dari Cikampek menuju Bekasi cukup mulus, walau sebagian ada yang bergelombang dan tidak memiliki penerangan jalan. Di ruas jalan ini agak banyak bus sedang dan truk yang melintas. Setelah sekitar dua jam berpacu, pada 21.01 WIB kami tiba di pertigaan Kalimalang menuju ke arah Bekasi Barat. Kami akhirnya menelepon bro Rio yang memang sudah janjian untuk singgah. Bro rio tinggal di perumahan Mutiara Gading Timur, Bekasi Timur. Kami disuguhi air jeruk hangat di kedai pecel lele di ruko depan kompleks Mutiara Gading Timur. Selanjutnya kami mampir ke rumah bro Rio. Sang nyonya ikut menyambut kedatangan kami. Meluncurlah kopi hangat dan kacang garing. Di sela perbincangan soal perjalanan duo touring, melintas tukang mie tek tek. Jun dan rio pesan mie tek tek goreng, sedangkan saya versi rebus. Sekitar 23.15, kami berpamitan. Saya menuju rumah di Cibubur, sedangkan Jun ke Pasar Hek, Jakarta Timur, tempat tongkrongan teman-temannya. Jarum jam tepat pukul 00.10 wib, ketika saya memarkir motor di rumah. (edo rusyanto)

foto2 silakan klik
http://edorussia.multiply.com/photos/album/26/Road_to_Bandung
edorusia
edorusia
Bintang Satu
Bintang Satu

Male
Jumlah posting : 586
Age : 54
Lokasi : jakarta
Nama Club/Community : Data nama club/community, silahkan di isi
Registration date : 04.09.08

http://edoibc.blogspot.com

Kembali Ke Atas Go down

Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Empty Re: Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis):

Post by R10 Tue 27 Jan 2009, 14:38

Mantap laporannya...Ditunggu nih touring ke Bandung, mau coba blueberry hehehe Very Happy
R10
R10
Bintang Satu
Bintang Satu

Male
Jumlah posting : 576
Age : 50
Nama Club/Community : Data nama club/community, silahkan di isi
Registration date : 05.09.08

Kembali Ke Atas Go down

Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Empty Re: Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis):

Post by bani Tue 27 Jan 2009, 17:17

Perjalanan spontan. Sebetulnya jauh lebih mengesankan dari pada yang beramai-ramai dan pakai survei. Itu namanya petualangan.
Cuma, dibanding bikers ala Texas, bikers IBC kurang ngoboi. Belum terbiasa dengan hidup di alam bebas, misalnya kemping, atau bawa tenda dome sendiri, atau nginep di warung emak. Tapi masih suka nginep di vila atau hotel. Padahal, biaya hotel atau vila bisa kita sisihkan lebih banyak untuk membantu SESAMA/BAKSOS.
Tapi, yang penting perjalanan selalu safety riding, dan kembali dengan selamat sampai di rumah.
Model seperti ini pernah diusulkan bekas anggota IBC, Bro Cundoko. Waktu itu dia pernah usul, kapan sekali-kali kita jalan-jalan, tanpa rencana, tujuan ditentukan spontan. Jadi nggak perlu pesan hotel/vila.
Siapa mau nyoba rute lain? Trio musketter Irfan-Ogenk-Indra?
bani
bani
Bintang Satu
Bintang Satu

Male
Jumlah posting : 558
Age : 59
Lokasi : DEPOK
Nama Club/Community : Independent Bikers Club (IBC)
Nomor Anggota : 004
Registration date : 04.09.08

Kembali Ke Atas Go down

Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Empty Re: Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis):

Post by jibriel Tue 27 Jan 2009, 21:01

seru banget ceritanya pak edo, saya pasti akan mengikuti jejak para petualang handal ini. semua yang dadakan memang pasti berkesan....

salut buat pak edo...(bikers sejati euy...)
jibriel
jibriel

Male
Jumlah posting : 159
Age : 43
Nama Club/Community : Data nama club/community, silahkan di isi
Registration date : 08.09.08

Kembali Ke Atas Go down

Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Empty Re: Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis):

Post by edorusia Tue 27 Jan 2009, 21:27

trims bro, tetep harus siapkan fisik dan kondisi motor kita dalam kondisi fit.
edorusia
edorusia
Bintang Satu
Bintang Satu

Male
Jumlah posting : 586
Age : 54
Lokasi : jakarta
Nama Club/Community : Data nama club/community, silahkan di isi
Registration date : 04.09.08

http://edoibc.blogspot.com

Kembali Ke Atas Go down

Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis): Empty Re: Perjalanan Jakarta-Bandung-Tangkuban Perahu (bagian keempat-habis):

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik