30 Motor-Mobil sehari Hilang di Jakarta

[bani]

30 Kendaran Bermotor Hilang di Jakarta

JAKARTA
- Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Jakarta kembali
meningkat. “Setiap tahun angka curanmor di Jakarta sangat menonjol
diantara provinsi lainnya,” kata Roy H Silitonga, sekjen ekretaris
Jenderal Indonesian Ranmor Watch (IRW), seusai bertemu Gubernur DKI
Fauzi Bowo di Balai Kota, Rabu (28/1).
Roy menjelaskan, Jakarta
masih memegang angka tindakan kejahatan curanmor tertinggi. Tahun lalu,
curanmor di Indonesia mencapai 22 ribu kasus. Khusus Jakarta mencapai
10.500 kasus, atau meningkat 14% dibandingkan 2007 yang mencapai 9 ribu
kasus.
Sedangkan, pada Januari 2009, berdasarkan hasil investigasi
IRW tercatat telah terjadi 180 kasus curanmor. Dari semua kasus, 30%
curanmor mobil dan 70% curanmor motor. Dalam sehari, di Jakarta
sekurangnya terjadi 30 kendaraan bermotor hilang. Daerah yang paling
rawan adalah Jakarta Utara. Faktor yang emnonjol adalah akibat
tingginya kemiskinan, makin canggihnya modus pelaku, serta pesatnya
pertumbuhan kendaraan bermotor.
Tingginya curanmor, kata Roy,
karena motor danmobil cepat dijadikan uang. “Biasanya mobil atau motor
curian dijual dengan harga miring sehingga cepat laku. Atau dijual
secara kanibal seperti pencopotan onderdil, warna cat diganti. Bahkan
surat BPKB pun bisa dipalsukan,” terang Roy.
Untuk menekan angka
curanmor, Roy telah mengajukan sejumlah usulan ke Gubernur Fauzi Bowo.
Misalnya, perlu ad apembatasan umum kendaraan bermotor yang laik jalan,
serta membenahi jaringan transportasi umum massal. ”Jika sudah tertata
dan terintegrasi sistem transportasi massal, warga akan beralih dari
kendaraan pribadi ke angkutan umum. IRW juga mengusulkan agar sistem
perparkiran di Jakarta harus diperbaiki,” ujarnya.
Mendapat
masukan dari IRW, Fauzi Bowo pun berjanji ikut menurunkan angka
curanmor dengan mengoordinasikan instansi terkait seperti Dinas
Perhubnganm Dinas Pendapatan Daerah dan Satpol PP, juga Polda Metro
Jaya. (har)