BRANTAS PREMAN JALANAN

[bani]

Perintah SBY: Kapolri Fokus Berantas Premanisme

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri fokus memberantas berbagai praktik kejahatan, khususnya aksi premanisme dan kejahatan jalanan (street crimes).

Ia menyebutkan, terdapat sejumlah pekerjaan rumah (PR) seperti pemberantasan pembalakan liar, pencurian kekayaan laut, dan narkoba sampai saat ini belum diselesaikan pihak Kepolisian. " Penanganan kejahatan konvensional berjalan baik, kecuali premanisme dan kejahatan jalanan (street crimes) masih dirasakan oleh masyarakat sebagai sesuatu yang meresahkan," kata Presiden SBY seusai mendengarkan laporan Kapolri di hadapan peserta Rapat Koordinasi Polri dan Rapat
Pimpinan TNI di Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/1).

SBY mengingatkan, dinamika politik menjelang Pemilu Legislatif dan Pilpres
2009 sangat mempengaruhi situasi keamanan di dalam negeri. Untuk itu, ia
meminta Kepolisian konsisten memberangus berbagai tindak kejahatan yang
merugikan masyarakat menjelang perhelatan akbar lima tahunan Pemilu
Legislatif dan Pilpres 2009.
SBY mengatakan, praktik premanisme dan kejahatan jalanan membuat ekonomi
semakin tinggi biayanya. Bahkan, lanjutnya, Kepolisian harus lebih
konsisten menangani kasus pencurian kekayaan laut yang dilakukan
kapal-kapal asing, pembalakan liar, dan narkoba.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyatakan
Kepolisian akan terus berkonsentrasi dalam berbagai operasi melawan
terorisme, narkoba, pembalakan liar, perdagangan manusia (human
trafficking) ,dan premanisme.
"Kepolisian akan terus melawan berbagai aksi yang sangat merugikan
negara. Tindak pidana korupsi serta tindak kejahatan yang bersentuhan
langsung dengan kehidupan masyarakat seperti premanisme," ujar Kapolri. (nov)

[bani]

Dua Minggu, Polri Tahan 1.290 Preman

JAKARTA – Polri menahan 1.290 preman dalam operasi pemberantasan kejahatan jalanan dan premanisme, selama dua minggu sejak 20 Januari hingga 1 Februari 2009. Dalam operasi ini sebanyak 5.044 preman dijadikan tersangka.

Kepala Divisi Humas (Kadivhumas) Mabes Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira menyatakan hal tersebut dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/2). Operasi tersebut berlangsung di seluruh wilayah hukum Indonesia dari 31 Kepolisian Daerah (Polda).

"Yang diduga melakukan kejahatan ada 5.044 tersangka. Sedangkan yang ditahan 1.290 orang, 3754 orang lainnya didata dan dicatat serta dibina," jelas Kadivhumas.

Kepolisian menduga bahwa para preman yang terjaring dalam operasi telah melakukan berbagai tindakan kejahatan. Kasus-kasusnya, diantaranya pencopetan, penjambretan, pencurian, pemerasan, perjudian, minuman keras, serta pencurian dengan kekerasan.

Polda Metro Jaya menempati urutan teratas dalam penanganan kasus kriminal jalanan, dengan 284 kasus. Polda Jawa Timur menempati urutan kedua, dengan 227 kasus. Selanjutnya, Polda Jawa Barat dengan 80 kasus.

Menurut Abubakar, pencapaian ini menunjukan Kepolisian sudah memenuhi permintaan Presiden RI untuk memberantas kejahatan jalanan (street crime). "Karena street crime, banyak korbannya adalah kalangan menengah ke bawah," ujar Abubakar.

Sebelumnya, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada Kepolisian RI untuk fokus memberantas premanisme jalanan atau street crime. Presiden menilai tindakan kriminal sejenis itu masih banyak terjadi, terutama di daerah-daerah. (c125/investor daily) .