Pencarian
Latest topics
User Yang Sedang Online
Total 1 user online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 1 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 26 pada Mon 03 Aug 2009, 12:46
Keywords
Kak Seto: Bangun Pagi, sehat. Bangun kepagian, menyesakkan
Halaman 1 dari 1
Kak Seto: Bangun Pagi, sehat. Bangun kepagian, menyesakkan
Pemajuan Jam Sekolah
Bangun Pagi Sehat, Bangun Terlalu Pagi Tidak Sehat
Jakarta - Selama sebulan, Pemprov DKI Jakarta menerapkan peraturan jam masuk sekolah untuk mereduksi kemacetan di Jakarta. Namun setelah diuji coba, hasilnya banyak anak
dan wali murid tidak setuju sebab melanggar hak anak.
Hal itu terangkum dari hasil pengaduan dan polling pemantauan jam masuk sekolah yang dilakukan Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA).
Dari hasil pengaduan dan polling selama satu bulan, terdapat 300 keluhan dan pengaduan
langsung baik melalui telepon dan email dari murid dan wali murid.
"Dari hasil polling sebanyak 25,81 persen yang menyatakan setuju, 71,77 persen yang
menyatakan tidak setuju, dan 2,42 persen yang ragu-ragu," ujar Ketua Umum
Komnas PA Seto Mulyadi di kantornya, Jl TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta
Timur, Senin (9/2/2009).
Menurut Kak Seto, biasa dia disapa, dari hasil pemantauan ini ada 3 hal keberatan yang
disampaikan masyarakat. Pertama, ada yang hanya menyampaikan keberatan jam
sekolah dimajukan.
Kedua, berkurangnya jam istirahat akibat pemajuan tersebut. Ketiga, ada yang meminta
kenapa tidak jam kantor saja yang dimajukan jam kerjanya kalau alasan untuk
mereduksi kemacetan di Jakarta.
Karena itu, berdasarkan hal itu, lanjut Kak Seto, Komnas PA meminta pertama, agar mengkaji ulang kebijakan percepatan jam masuk sekolah di Jakarta dengan lebih
memperhatikan hak-hak anak.
Kedua, melakukan kajian analisa dampak lingkungan dan analisa dampak sosial secara komprehensif dengan melibatkan stakeholder agar kebijakan tata kota Jakarta tidak
mengorbankan hak-hak anak atau menjadikan aktivitas anak khususnya jam sekolah
adalah salah satu sumber kemacetan di Jakarta.
Ketiga, mendesak kepada Pemprov DKI untuk mendepankan kepentingan terbaik bagi anak dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan publik. "Salah satu yang berbahaya dari pemaksaan ini, bangun pagi sehat namun bangun yang terlalu pagi tidak sehat," pungkas Kak Seto. (nik/nrl)
Bangun Pagi Sehat, Bangun Terlalu Pagi Tidak Sehat
Jakarta - Selama sebulan, Pemprov DKI Jakarta menerapkan peraturan jam masuk sekolah untuk mereduksi kemacetan di Jakarta. Namun setelah diuji coba, hasilnya banyak anak
dan wali murid tidak setuju sebab melanggar hak anak.
Hal itu terangkum dari hasil pengaduan dan polling pemantauan jam masuk sekolah yang dilakukan Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA).
Dari hasil pengaduan dan polling selama satu bulan, terdapat 300 keluhan dan pengaduan
langsung baik melalui telepon dan email dari murid dan wali murid.
"Dari hasil polling sebanyak 25,81 persen yang menyatakan setuju, 71,77 persen yang
menyatakan tidak setuju, dan 2,42 persen yang ragu-ragu," ujar Ketua Umum
Komnas PA Seto Mulyadi di kantornya, Jl TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta
Timur, Senin (9/2/2009).
Menurut Kak Seto, biasa dia disapa, dari hasil pemantauan ini ada 3 hal keberatan yang
disampaikan masyarakat. Pertama, ada yang hanya menyampaikan keberatan jam
sekolah dimajukan.
Kedua, berkurangnya jam istirahat akibat pemajuan tersebut. Ketiga, ada yang meminta
kenapa tidak jam kantor saja yang dimajukan jam kerjanya kalau alasan untuk
mereduksi kemacetan di Jakarta.
Karena itu, berdasarkan hal itu, lanjut Kak Seto, Komnas PA meminta pertama, agar mengkaji ulang kebijakan percepatan jam masuk sekolah di Jakarta dengan lebih
memperhatikan hak-hak anak.
Kedua, melakukan kajian analisa dampak lingkungan dan analisa dampak sosial secara komprehensif dengan melibatkan stakeholder agar kebijakan tata kota Jakarta tidak
mengorbankan hak-hak anak atau menjadikan aktivitas anak khususnya jam sekolah
adalah salah satu sumber kemacetan di Jakarta.
Ketiga, mendesak kepada Pemprov DKI untuk mendepankan kepentingan terbaik bagi anak dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan publik. "Salah satu yang berbahaya dari pemaksaan ini, bangun pagi sehat namun bangun yang terlalu pagi tidak sehat," pungkas Kak Seto. (nik/nrl)
bani- Bintang Satu
-
Jumlah posting : 558
Age : 59
Lokasi : DEPOK
Nama Club/Community : Independent Bikers Club (IBC)
Nomor Anggota : 004
Registration date : 04.09.08
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|
Thu 07 Jan 2010, 16:18 by tata
» Deklarasi Keselamatan Jalan
Thu 07 Jan 2010, 16:16 by tata
» Bincang Safety Riding di Bibir Pantai Anyer
Thu 07 Jan 2010, 16:12 by tata
» OOT Asuransi Mudik
Mon 31 Aug 2009, 04:15 by bm_brian23
» Bikers Diimbau Tetap Nyalakan Lampu Motor
Fri 26 Jun 2009, 11:06 by tata
» Indonesian community Magazine
Thu 16 Apr 2009, 18:06 by IC-MAGAZINE
» Akhirnya, Polisi Razia Konvoy Kampanye
Tue 24 Mar 2009, 21:01 by alamsuro
» polisi sita 83 motor kampanye
Tue 24 Mar 2009, 13:35 by edorusia
» Aksi Bersih Tangkuban Perahu
Wed 18 Mar 2009, 20:24 by alamsuro